Kalo januari dan lagi musim hujan gini, gue selalu keingetan hidup gue di Pulau Tinjil.
Kalo lo buka maps dan zoom provinsi Banten, di bawahnya moncong pulau Jawa itu ada dua pulau kecil. Kalo lo zoom beberapa kali baru keliatan, salah satunya namanya Pulau Tinjil.

Nah gue pernah tinggal di pulau itu, sebulan. Gue nemenin PhD candidate dari US, namanya Linda Uyeda. Di pulau itu, cuma ada kami berdua + 2/3 orang ranger.

Kami tinggal di rumah cabin kayu. Tempatnya susah sinyal. Tiap hari listrik cuma nyala dua jam. Malam pertama gue di sana, TV nya meledak, rusak.
Otomatis ga ada hiburan apa-apa selama di sana 😄
Gue di sana kerja praktik dengan bantu penelitian Linda tentang biawak (Varanus salvator).



Karena gue masih semangat jadi saintis, gue bawa sebuah jurnal kecil dengan pikiran “ini akan jadi jurnal bersejarah macam jurnalnya Darwin atau Wallace”. Emang anaknya mikirin konten dari dulu 😄

Setiap pagi, gue masuk ke hutan sendirian, cari biawak dengan antena telemetri. Dan tiap hari PASTI HUJAN. Dan karena pulaunya kecil, di tengah hutan pun medium tanahnya masih pasir. Jadi karena hujan deras, tiap gue jalan harus waspada karena banyak pohon tumbang.
In summary, agenda utama gue di sana tiap hari hujan-hujanan buat cari biawak. Sore/malamnya pas hujan berhenti biasanya gue merenung di pinggir pantai. Di situlah gue mikir tiap hari, apa gue sanggup jadi saintis yang hidupnya kayak gini setiap hari.

Jadi alih-alih berisi catatan penelitian, jurnal gue isinya renungan kehidupan. Pulang dari sana, sepanjang 6 jam perjalanan bis dari Banten ke Jakarta gue melamun. Sampai di rumah, badan gue remuk tapi hati gue lapang. Akhirnya gue yakin jawabannya: ENGGA.
Then here I am, not being scientist, but stil love it coz it shaped who I am.
Barangkali ada yang mau main ke Pulau Tinjil?
Sepinya hidup tidak berarti sepinya hati. Walau dalam lubang bumi terdalam pun jika bahagia hati semuanya kan indah
SukaSuka
Hei, I’ve seen you before in basecamp Muara. My father work at there. My father’s name is Akbar, usual to call him Omang.
SukaDisukai oleh 1 orang
Hi..
Baca ulasan tentang pulau tinjil jadi membuat saya kangen akan pulau tersebut…
Di tahun 2011 sering kesana tuk nganter bule main surfing…tapi saya kontak penjaga pulau tinjil terhapus semua ..apakah boleh saya meminta kontak penjaga pulau tersebut..
Tolong kirim ke wa saya 081586442003 trimakasih
SukaSuka
haiii….pengalamannya boleh saya jadikan cerpen mas? menarik juga
SukaSuka
Boleh banget, silakan. Let me know ya kalo cerpennya udah jadi
SukaSuka